Regulasi Web3 di Hong Kong: Jalan Menuju Kebangkitan Jembatan Timur

Baru-baru ini, kebijakan regulasi untuk platform perdagangan aset virtual di Hong Kong resmi diterapkan, dan bursa yang tidak sesuai akan menghentikan operasionalnya. Dengan mendekatnya tenggat waktu, sekitar setengah dari pelamar VATP memilih untuk mundur, memicu perdebatan di pasar. Beberapa berpendapat bahwa ini menandai akhir era Web3 di Hong Kong, tetapi apakah benar demikian? Bagaimana lembaga regulasi harus menghadapi tantangan Web3?

Sebenarnya, Hong Kong sebagai jembatan Web3 yang menghubungkan Timur dan Barat, posisi strategisnya baru saja mulai terlihat.

Sepuluh Tahun Berikutnya untuk Web3: Kepatuhan Menyeluruh

Melihat pasar keuangan Web3 utama di seluruh dunia, dapat dilihat bahwa tren regulasi sedang terbentuk.

Jepang adalah pelopor regulasi Web3. Setelah kebangkrutan bursa Mt.Gox pada tahun 2014, Jepang secara bertahap membangun sistem regulasi dan pada tahun 2017 memperkenalkan sistem lisensi untuk bursa mata uang digital. Selama sepuluh tahun, total 23 bursa telah disetujui, sebagian besar merupakan perusahaan lokal. Persyaratan regulasi Jepang mirip dengan Hong Kong, termasuk pemisahan aset, penggunaan dompet dingin, dan lain-lain. Ketentuan ketat ini berperan positif dalam krisis FTX, melindungi keamanan dana pengguna.

Singapura dan Amerika Serikat memperkuat regulasi setelah gejolak pasar cryptocurrency pada tahun 2022. Meskipun Amerika Serikat belum memiliki bursa "kompatibel" resmi, perusahaan publik Coinbase mengalami pertumbuhan yang signifikan berkat operasi yang relatif teratur. Bursa offshore lainnya menghadapi tantangan regulasi.

Regulator dari berbagai negara semakin mendalami sektor-sektor industri, pekerjaan regulasi semakin terperinci. Jepang dan Singapura juga pernah diragukan terlalu ketat pada awal regulasi, tetapi seiring dengan perbaikan kebijakan, ekosistem Web3 di daerah tersebut perlahan-lahan berkembang.

Sikap Amerika Serikat baru-baru ini mengalami pelonggaran, dengan diluncurkannya kerangka regulasi FIT21 yang menjelaskan definisi dan standar klasifikasi aset digital. Ini dapat memiliki dampak yang mendalam pada industri cryptocurrency. Wilayah lain seperti Asia Tenggara, Timur Tengah, India, dan lainnya juga sedang merumuskan kebijakan terkait. Bahkan negara-negara Eropa dan Afrika yang sebelumnya tidak aktif juga ikut bergabung dalam arus regulasi.

Tren regulasi global telah muncul, dan yurisdiksi hukum secara bertahap bergerak menuju regulasi yang lebih tepat. Dari jumlah lisensi, perusahaan lokal mendominasi, dengan proporsi bursa offshore kurang dari 30%.

Ini menantang bagi bursa offshore. Melihat kembali sejarah perkembangan industri, mereka pernah melayani hampir 200 juta pengguna dalam lingkungan yang longgar, tetapi sekarang situasinya telah berubah. Beberapa bursa sedang aktif mengatur dan memperoleh lisensi di berbagai tempat, tetapi kemajuannya tidak berjalan mulus.

Era perkembangan pasar kripto yang tidak teratur telah berlalu, ruang arbitrase regulasi sedang menghilang.

Dibandingkan dengan model "kembangkan dulu, regulasi kemudian" di Amerika Serikat, Hong Kong mengadopsi strategi "lisensi terlebih dahulu, baru beroperasi", melewati tahap pertumbuhan yang tidak teratur. Dari pengenalan kebijakan pada tahun 2022 hingga pemberlakuan resmi lisensi AMLO pada Juni 2024, Hong Kong telah melalui proses normalisasi selama dua tahun. Saat ini, masih ada lebih dari setengah pemohon yang tersisa di pasar. Bursa yang telah mendapatkan lisensi seperti HashKey Exchange menunjukkan kinerja yang baik, dengan volume perdagangan melebihi 440 miliar HKD.

Oleh karena itu, keluarnya beberapa bursa tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Dari sudut pandang sejarah, ini hanyalah tahap yang perlu dilalui Hong Kong seperti daerah lainnya. Yang lebih penting, Hong Kong telah menyelesaikan regulasi di bidang bursa yang paling padat modal dan paling kompleks, yang menjadi dasar untuk regulasi secara menyeluruh.

Permainan Antara Timur dan Barat: Hong Kong vs Amerika Serikat

Setelah regulasi diterapkan, permainan baru saja dimulai. Pendiri PayPal pernah meramalkan bahwa konflik politik di masa depan akan terfokus pada antara AI dan teknologi kripto. Saat ini, AI dan Web3 telah muncul, Amerika Serikat dan Hong Kong dianggap sebagai perwakilan timur dan barat dalam industri Web3, sikap regulasi di kedua tempat tersebut akan mempengaruhi arah perkembangan global.

Di era Web3, regulasi monopoli tradisional sulit untuk diterapkan. Web3 memecahkan batasan wilayah, memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah melayani pelanggan lintas batas. Di masa depan, kepemimpinan politik mungkin akan lebih mirip dengan semangat kewirausahaan, yang perlu menarik dana dan bakat dengan sikap ramah. Pihak regulator perlu secara proaktif menyambut Web3.

Sikap Amerika Serikat baru-baru ini telah berubah secara signifikan. Cryptocurrency telah menjadi topik politik yang hangat, mempengaruhi keputusan pemilih. Banyak orang Amerika percaya bahwa cryptocurrency mewakili masa depan keuangan.

Pola permainan antara Timur dan Barat telah terbentuk, ETF menjadi medan perang yang penting. Perubahan sikap Amerika terhadap ETF Ethereum mungkin sebagian dipengaruhi oleh peluncuran awal ETF ETH di Hong Kong. Meskipun saat ini ada perbedaan skala, Hong Kong sebagai salah satu pusat keuangan lepas pantai terbesar di dunia diharapkan dapat menarik lebih banyak institusi untuk berpartisipasi.

Di masa depan, ETF ETH sebagai aset yang dapat dipertaruhkan dan menghasilkan bunga akan menjadi fokus utama. Jika Hong Kong menjadi yang pertama meluncurkan ETF ETH dengan fungsi Staking, daya tariknya mungkin akan melebihi ETF Bitcoin, menjadikannya "obligasi digital AS".

Perkembangan Web3 terkait erat dengan budaya lokal. Meskipun budaya Timur relatif tertutup dan berhati-hati, tetapi tidak ketinggalan. Hong Kong telah menerbitkan beberapa pedoman regulasi yang rinci, yang lebih jelas dan matang dibandingkan dengan peraturan yang ada di Amerika Serikat.

Dengan datangnya pasar bull, sekelompok baru miliarder Web3 akan lahir. Hong Kong, dengan keunggulan "kekuatan misterius Timur", diharapkan dapat menarik lebih banyak elit Tionghoa dari daratan dan luar negeri serta dana.

Web3 di masa depan akan terintegrasi secara mendalam dengan keuangan tradisional, memberikan vitalitas baru ke pasar keuangan Hong Kong. Otoritas Jasa Keuangan Hong Kong sedang mempertimbangkan untuk membuka investasi STO dan RWA untuk ritel, serta memajukan kerangka regulasi stablecoin dan perdagangan over-the-counter dalam dolar Hong Kong. Setelah rantai penuh terhubung, Web3 akan menjadi kekuatan baru di pasar Hong Kong.

Dalam proses ini, bursa berlisensi akan menjadi fondasi ekosistem Web3 Hong Kong. Selain bisnis perdagangan, mereka juga akan memainkan peran kunci di bidang pengelolaan ETF, RWA, STO, dan OTC.

Beberapa bursa offshore gagal beradaptasi dengan lingkungan baru dan keluar dari pasar Hong Kong, yang juga mencerminkan hukum perkembangan industri yang tak terelakkan. Kita harus melihat evolusi ekosistem Web3 Hong Kong dari perspektif yang lebih makro dan secara rasional menilai prospek perkembangan di masa depan.