Era Baru Pengawasan Enkripsi: Bagaimana RUU CLARITY Membentuk Ulang Lanskap Industri
Baru-baru ini, bidang regulasi enkripsi di Amerika Serikat mengalami perubahan besar. Setelah disahkannya undang-undang jenius tentang regulasi stablecoin, undang-undang CLARITY sedang dalam proses legislasi, bertujuan untuk memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi industri enkripsi.
RUU CLARITY berfokus pada definisi dasar cryptocurrency dan pembagian regulasi, mencakup berbagai aspek seperti blockchain publik, keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan penerbitan token. RUU ini juga menjelaskan lingkup tanggung jawab Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), dan terkait erat dengan RUU FIT21 tahun 2024.
Melihat kembali sejarah, setelah krisis keuangan 2008, Gary Gensler diangkat sebagai Ketua CFTC, mendorong regulasi pasar derivatif. Pada tahun 2021, Gensler kembali menjabat sebagai Ketua SEC, mengalihkan fokus regulasi ke bidang enkripsi. Namun, SEC mengalami kemunduran dalam masalah persetujuan ETF spot Bitcoin, industri enkripsi secara bertahap mengambil alih.
Usulan undang-undang CLARITY menandai langkah baru bagi industri enkripsi. Undang-undang ini mendefinisikan stablecoin sebagai alat pembayaran, menyerahkan pengawasan barang digital kepada CFTC, sementara aset digital berada di bawah yurisdiksi SEC. Kerangka kerja ini menjelaskan sifat komoditas dari token blockchain terdesentralisasi seperti Ethereum, sekaligus memberikan periode pengecualian regulasi bagi proyek-proyek baru.
Definisi barang digital dalam undang-undang ini sangat penting. Selama token memiliki kegunaan nyata dalam menjalankan blockchain publik, DeFi, atau protokol DAO, maka dapat dianggap sebagai barang dan bukan sekuritas. Namun, NFT karena keunikannya masih diklasifikasikan sebagai aset. Selain itu, undang-undang ini juga membedakan antara penerbitan dan proses operasi token, memberikan panduan yang jelas bagi pihak proyek.
Meskipun RUU CLARITY telah mengambil langkah penting dalam regulasi enkripsi, rincian regulasi spesifik di bidang DeFi masih harus dijelaskan. Mengingat kompleksitas dan pentingnya DeFi, para pelaku industri menyerukan penyusunan RUU DeFi yang khusus.
Sementara itu, perkembangan kasus Tornado Cash juga akan memiliki dampak penting pada legislasi di masa depan. Dengan semakin sempurnanya kerangka regulasi, industri enkripsi Amerika Serikat sedang menuju jalur pengembangan yang lebih teratur.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
CryptoMotivator
· 18jam yang lalu
Regulasi telah datang, hodl saja sudah cukup.
Lihat AsliBalas0
NotSatoshi
· 18jam yang lalu
Rancangan jebakan rancangan masih belum membuat orang bingung
Lihat AsliBalas0
MevShadowranger
· 18jam yang lalu
Pengawasan sudah dilakukan, koin bull X masih big pump
RUU CLARITY membentuk kembali regulasi enkripsi di Amerika Serikat: mendefinisikan dengan jelas dan membagi tugas regulasi
Era Baru Pengawasan Enkripsi: Bagaimana RUU CLARITY Membentuk Ulang Lanskap Industri
Baru-baru ini, bidang regulasi enkripsi di Amerika Serikat mengalami perubahan besar. Setelah disahkannya undang-undang jenius tentang regulasi stablecoin, undang-undang CLARITY sedang dalam proses legislasi, bertujuan untuk memberikan kerangka hukum yang lebih jelas bagi industri enkripsi.
RUU CLARITY berfokus pada definisi dasar cryptocurrency dan pembagian regulasi, mencakup berbagai aspek seperti blockchain publik, keuangan terdesentralisasi (DeFi), dan penerbitan token. RUU ini juga menjelaskan lingkup tanggung jawab Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), dan terkait erat dengan RUU FIT21 tahun 2024.
Melihat kembali sejarah, setelah krisis keuangan 2008, Gary Gensler diangkat sebagai Ketua CFTC, mendorong regulasi pasar derivatif. Pada tahun 2021, Gensler kembali menjabat sebagai Ketua SEC, mengalihkan fokus regulasi ke bidang enkripsi. Namun, SEC mengalami kemunduran dalam masalah persetujuan ETF spot Bitcoin, industri enkripsi secara bertahap mengambil alih.
Usulan undang-undang CLARITY menandai langkah baru bagi industri enkripsi. Undang-undang ini mendefinisikan stablecoin sebagai alat pembayaran, menyerahkan pengawasan barang digital kepada CFTC, sementara aset digital berada di bawah yurisdiksi SEC. Kerangka kerja ini menjelaskan sifat komoditas dari token blockchain terdesentralisasi seperti Ethereum, sekaligus memberikan periode pengecualian regulasi bagi proyek-proyek baru.
Definisi barang digital dalam undang-undang ini sangat penting. Selama token memiliki kegunaan nyata dalam menjalankan blockchain publik, DeFi, atau protokol DAO, maka dapat dianggap sebagai barang dan bukan sekuritas. Namun, NFT karena keunikannya masih diklasifikasikan sebagai aset. Selain itu, undang-undang ini juga membedakan antara penerbitan dan proses operasi token, memberikan panduan yang jelas bagi pihak proyek.
Meskipun RUU CLARITY telah mengambil langkah penting dalam regulasi enkripsi, rincian regulasi spesifik di bidang DeFi masih harus dijelaskan. Mengingat kompleksitas dan pentingnya DeFi, para pelaku industri menyerukan penyusunan RUU DeFi yang khusus.
Sementara itu, perkembangan kasus Tornado Cash juga akan memiliki dampak penting pada legislasi di masa depan. Dengan semakin sempurnanya kerangka regulasi, industri enkripsi Amerika Serikat sedang menuju jalur pengembangan yang lebih teratur.