Filipina sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah berani, mungkin menjadi negara berikutnya yang bergabung dengan jajaran negara penyimpan Bitcoin. Baru-baru ini, Anggota Kongres Miguel Luis Villaruel telah mengajukan sebuah undang-undang yang menarik kepada Kongres, yang disebut "Undang-Undang Cadangan Strategis Bitcoin". Proposal ini bertujuan untuk secara bertahap membangun cadangan strategis nasional yang mencakup 10.000 Bitcoin dalam lima tahun ke depan.
Isi inti dari undang-undang ini mencakup pembelian 2.000 koin Bitcoin setiap tahun oleh Bank Sentral Filipina (BSP) dan penyimpanan aset digital ini di fasilitas penyimpanan dingin yang tersebar di seluruh negeri. Perlu dicatat bahwa undang-undang ini juga menetapkan batasan ketat mengenai masa simpan dan syarat penggunaan, yang mengharuskan koin Bitcoin ini terkunci setidaknya selama 20 tahun, dan hanya dapat digunakan dalam keadaan tertentu, seperti saat jatuh tempo utang negara. Bahkan setelah masa simpan minimum berakhir, likuidasi cadangan tidak boleh melebihi 10% dalam periode dua tahun.
Latar belakang langkah ini adalah utang negara Filipina yang terus meningkat. Hingga November 2024, total utang Filipina telah mencapai angka yang mengejutkan sebesar 16,09 triliun peso (sekitar 2850 miliar USD), di mana hampir 68% adalah utang domestik. Dalam keadaan ini, para pendukung berpendapat bahwa diversifikasi cadangan negara, yang tidak lagi terbatas pada emas dan USD tradisional, sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan negara.
Dengan negara-negara lain di seluruh dunia juga mempercepat penyusunan strategi Bitcoin mereka sendiri, langkah Filipina ini menjadi sangat menarik perhatian. Jika undang-undang ini akhirnya disetujui, Bank Sentral Filipina akan memikul tanggung jawab untuk mengawasi dan melaksanakan rencana besar ini, yang dapat membawa dampak mendalam bagi perkembangan ekonomi dan strategi keuangan Filipina.
Proposal ini mencerminkan perhatian yang semakin meningkat secara global terhadap aset digital, terutama Bitcoin sebagai potensi aset cadangan. Ini tidak hanya mencerminkan pemikiran visioner Filipina dalam inovasi keuangan, tetapi juga dapat memberikan contoh yang patut dicontoh bagi negara-negara berkembang lainnya. Namun, mengingat volatilitas tinggi pasar Bitcoin, langkah ini tidak diragukan lagi juga disertai dengan risiko dan tantangan yang cukup besar, yang memerlukan penilaian dan pengelolaan yang hati-hati.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
HallucinationGrower
· 12jam yang lalu
Wow, terlihat jelas ini adalah play people for suckers.
Lihat AsliBalas0
FrontRunFighter
· 14jam yang lalu
bullish af, tapi hati-hati dengan paus yang memanipulasi tagihan ini seperti arb hutan gelap
Lihat AsliBalas0
MrDecoder
· 14jam yang lalu
Dua puluh tahun Posisi Lock-up, Fei Fei sangat paham ya
Filipina sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah berani, mungkin menjadi negara berikutnya yang bergabung dengan jajaran negara penyimpan Bitcoin. Baru-baru ini, Anggota Kongres Miguel Luis Villaruel telah mengajukan sebuah undang-undang yang menarik kepada Kongres, yang disebut "Undang-Undang Cadangan Strategis Bitcoin". Proposal ini bertujuan untuk secara bertahap membangun cadangan strategis nasional yang mencakup 10.000 Bitcoin dalam lima tahun ke depan.
Isi inti dari undang-undang ini mencakup pembelian 2.000 koin Bitcoin setiap tahun oleh Bank Sentral Filipina (BSP) dan penyimpanan aset digital ini di fasilitas penyimpanan dingin yang tersebar di seluruh negeri. Perlu dicatat bahwa undang-undang ini juga menetapkan batasan ketat mengenai masa simpan dan syarat penggunaan, yang mengharuskan koin Bitcoin ini terkunci setidaknya selama 20 tahun, dan hanya dapat digunakan dalam keadaan tertentu, seperti saat jatuh tempo utang negara. Bahkan setelah masa simpan minimum berakhir, likuidasi cadangan tidak boleh melebihi 10% dalam periode dua tahun.
Latar belakang langkah ini adalah utang negara Filipina yang terus meningkat. Hingga November 2024, total utang Filipina telah mencapai angka yang mengejutkan sebesar 16,09 triliun peso (sekitar 2850 miliar USD), di mana hampir 68% adalah utang domestik. Dalam keadaan ini, para pendukung berpendapat bahwa diversifikasi cadangan negara, yang tidak lagi terbatas pada emas dan USD tradisional, sangat penting untuk menjaga stabilitas keuangan negara.
Dengan negara-negara lain di seluruh dunia juga mempercepat penyusunan strategi Bitcoin mereka sendiri, langkah Filipina ini menjadi sangat menarik perhatian. Jika undang-undang ini akhirnya disetujui, Bank Sentral Filipina akan memikul tanggung jawab untuk mengawasi dan melaksanakan rencana besar ini, yang dapat membawa dampak mendalam bagi perkembangan ekonomi dan strategi keuangan Filipina.
Proposal ini mencerminkan perhatian yang semakin meningkat secara global terhadap aset digital, terutama Bitcoin sebagai potensi aset cadangan. Ini tidak hanya mencerminkan pemikiran visioner Filipina dalam inovasi keuangan, tetapi juga dapat memberikan contoh yang patut dicontoh bagi negara-negara berkembang lainnya. Namun, mengingat volatilitas tinggi pasar Bitcoin, langkah ini tidak diragukan lagi juga disertai dengan risiko dan tantangan yang cukup besar, yang memerlukan penilaian dan pengelolaan yang hati-hati.